Survei Filariasis Di Desa Sidodadi, Kesehatan Nasional Menyusuri Malam

23 Oktober 2023
ADMIN
Dibaca 311 Kali
Survei Filariasis Di Desa Sidodadi, Kesehatan Nasional Menyusuri Malam

Sidodadi-penarik.desa.id, 23 Oktober 2023 - Kabupaten Mukomuko menjadi salah satu perhatian ketika Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, bersama dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) Indonesia dan berbagai pihak terkait, meluncurkan program nasional survei filariasis yang diterapkan dengan cermat di berbagai desa. Salah satu desa yang menjadi perhatian dalam survei ini adalah Desa Sidodadi, Kecamatan Penarik.

Filariasis, yang lebih dikenal sebagai penyakit kaki gajah, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit cacing yang dapat menyebabkan pembengkakan dan gangguan serius pada kaki dan anggota tubuh lainnya. Untuk mengatasi masalah filariasis ini, Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan USAID Indonesia dan berbagai instansi terkait.

Survei darah jari hanya dilakukan pada malam hari antara pukul 22.00 sampai 02.00 Wib, karena mikro filaria atau cacing filaria hanya mencari makan pada malam hari sehingga memudahkan untuk mengidentifikasi apakah orang tersebut didalam tubuhnya terdapat cacing filaria atau tidak.

Tim survei yang terlibat dalam pekerjaan penting ini terdiri dari sejumlah ahli dan tenaga kesehatan berpengalaman yang membawa berbagai pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi tantangan ini:

Ahmad Junaedi, SKM, MPH, perwakilan dari USAID Indonesia, Jakarta. Delvi Permata Sari, S.Tr. Kes, yang berasal dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Palembang, Kementerian Kesehatan RI. Henny Kusmeita, SKM, dari Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Rully Herlindo, SKM, dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko.

Tidak hanya itu, tim survei juga didampingi oleh petugas kesehatan yang datang dari Puskesmas Bukit Mulya dan pemerintah desa. Mereka semua berkomitmen untuk menjalani survei ini dengan penuh dedikasi dan semangat untuk mengidentifikasi potensi kasus filariasis dan memberikan perawatan yang diperlukan kepada warga yang mungkin terinfeksi penyakit ini.

Baca Juga : Desa Sidodadi Menuju Tujuan SDGs dengan Pengendalian Epidemik TBC dalam RKPDes Tahun 2024

Namun, dalam proses survei ini, tidak dapat dihindari bahwa beberapa warga di Desa Sidodadi mungkin merasa terganggu dengan aktivitas survei yang dilakukan di malam hari. Oleh karena itu, Rully Herlindo, SKM mewakili Tim Survei ingin menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Desa Sidodadi, khususnya dari Kepala Desa, yang mungkin merasa terganggu oleh kegiatan survei ini.

"Kami, Tim Survei, dengan tulus ingin menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Desa Sidodadi, terutama kepada Kepala Desa, yang mungkin merasa terganggu oleh kegiatan survei ini." Kata Rully Herlindo, SKM, dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko.

Kepala Desa Sidodadi, yang juga hadir dalam upaya ini, berbicara dalam rangkaian survei ini, mengungkapkan, "Kami memahami bahwa survei ini sangat penting dalam upaya pencegahan penyakit yang dapat membahayakan kesehatan warga kami. Namun, kami juga memohon pengertian dan kerjasama dari seluruh warga kami yang menjadi contoh dalam survei karena kami menyadari bahwa survei ini dapat mengganggu malam hari Anda. Kami berharap bahwa hasil dari survei ini akan membantu masyarakat setempat untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik dan kesehatan yang lebih baik."

Program survei filariasis ini adalah salah satu upaya sungguh-sungguh yang diwujudkan dalam komitmen pemerintah untuk mencapai tujuan pengendalian filariasis secara nasional. Dengan kerjasama dari berbagai pihak, diharapkan penanganan filariasis di Kabupaten Mukomuko dan daerah lainnya dapat menjadi salah satu langkah menuju keselamatan dan kesehatan nasional yang lebih baik. Semua ini tidak mungkin terwujud tanpa dukungan dan pemahaman dari seluruh masyarakat. Terima kasih atas kerja sama Anda.